Sistem Informasi Geografi Daerah Potensi Banjir Menggunakan Fuzzy Inferensi Sistem Geographic Information System Flood Risk

Authors

  • Maezun Nafis STMIK Tegal
  • Nugroho Adhi Santoso STMIK YMI Tegal
  • Rifki Dwi Kurniawan STMIK YMI Tegal

DOI:

10.33395/jmp.v11i2.11668

Keywords:

GIS, Technology, Fuzzy System, Sistem Informasi Geografis

Abstract

Selama 2-3 dekade terakhir, perekonomian banyak negara di dunia telah berkembang pesat tetapi pembangunan yang tidak seimbang karena mengharapkan pertumbuhan ekonomi saja. Sementara itu kurangnya perencanaan yang efektif dalam pemanfaatan sumber daya alam. Hal ini secara signifikan dapat menyebabkan perubahan iklim yang merupakan penyebab utama bencana alam. Dengan ini, Indonesia di beberapa daerah juga telah mengalami bencana alam selama berabad-abad. Terutama, banjir yang merupakan bencana paling berbahaya di Indonesia setiap tahun dapat mengakibatkan hilangnya banyak nyawa dan harta benda, lingkungan dan ekonomi. Karena pengelolaan banjir negara adalah efisiensi yang tidak memadai. Tidak mampu mendukung analisis banjir secara komprehensif. Penelitian ini menerapkan Sistem Informasi Geografis dan Pengambilan Keputusan Multi Kriteria untuk membuat Prediksi Potensi Banjir skala regional. Provinsi Jawa Tengah di Indonesia digunakan sebagai daerah penelitian dalam Makalah ini. Dalam proses praktis, teknik logika Fuzzy telah digunakan untuk meningkatkan penilaian spesialis dengan menerapkan keanggotaan Fuzzy karena keputusan manusia sering sesuai dalam ketidakpastian maka teknik AHP diproses secara teratur. Struktur hierarki dalam penelitian ini mengkategorikan faktor banjir spasial menjadi dua tingkatan sebagai berikut: 6 kriteria (Meteorologi, Geologi, Topografi, Hidrologi, Manusia dan Sejarah Banjir) dan 8 faktor (Curah Hujan Rata-Rata, Jarak dari Aliran, Kemampuan drainase tanah, Kemiringan , Ketinggian, Tata Guna Lahan, Jarak dari jalan raya dan Daerah Tergenang di masa lalu). Validitas perbandingan berpasangan dalam AHP ditunjukkan sebagai nilai CR yang menunjukkan bahwa penilaian spesialis cukup konsisten. Hasil komputasi FAHP menunjukkan bahwa kriteria prioritas pertama adalah Meteorologi. Selain itu, Curah Hujan merupakan faktor yang paling mempengaruhi terjadinya banjir. Terakhir, output ditampilkan dalam peta tematik provinsi Jawa Tengah dengan tingkat risiko banjir yang diolah dengan sistem GIS. Peta tersebut diklasifikasikan menjadi: Risiko Tinggi, Risiko Sedang dan Risiko Rendah (13,20%, 75,58%, dan 11,22% dari total area).

GS Cited Analysis

Downloads

How to Cite

Nafis, M., Nugroho Adhi Santoso, & Rifki Dwi Kurniawan. (2022). Sistem Informasi Geografi Daerah Potensi Banjir Menggunakan Fuzzy Inferensi Sistem Geographic Information System Flood Risk. Jurnal Minfo Polgan, 11(2), 64-70. https://doi.org/10.33395/jmp.v11i2.11668

Most read articles by the same author(s)