Analisis Wacana Efek Peinipisan Lapisan Ozon Dalam Hukum Lingkungan Internasional dan Linguistik Fungsional Sistemik
Keywords:
Penipisan Lapisan Ozon, Pencemaran, Konveinsi Stockholm, Lingusitik Fungsional Sistemik.Abstract
Penipisan lapisan ozon adalah masalah serius, karena dampak yang timbul dari perusakan lapisan ozon ini tidak hanya terbatas pada negara-negara sumber pencemaran, tetapi juga pada negara-negara lain yang tidak punya andil dalam perusakan itu. Untuk mengatasi masalah penipisan lapisan ozon, pada tahun 1977 UNEP (United Nations Environtment Programme) menyelenggarakan World Plan Of Action On The Ozone Layer, yang melaksanakan riset skala internasional dan memonitor lapisan ozon. Metode penelitian yang dipakai juridis normatif dengan pendekatan perundang- undangan (statute approach), dan pendekatan konseptual. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemerintah melakukan ratifikasi konvensi Stockholm demi menjaga lingkungan akibat menipisnya ozon karena berbagai faktor. Diharapkan kita sebagai bagian dari masyarakat, dapat membantu menjaga lingkungan dengan mengubah kebiasaan masing-masing dan membuat pilihan yang mengurangi ancaman bagi lingkungan. Wacana Efek menipisnya lapisan ozon menurut kajian Linguistik Fungsiinal Sistemik mengindikasikan bahwa proses eksistensial lebih dominan yaitu 27%, disusul proses material 22%, proses relasional 20%, proses mental dan verbal 12%, terakhir proses behavioral 7%. Hal ini menunjukkn bahwa efek penipisnya lapisan ozon nyata adanya atau wujudnya dapat dilihat dan dirasakan. Hal ini disebakan oleh ulah atau perbuatan manusia yang ditunjukkan dengan 22% proses material dan proses relasional sebanyak 20%. Kurangnya kesadaran manusia terhadap resiko dampak lingkungan juga dapat dilihat dari yang sampaikan oleh Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim KLHK, Dr. Ir. Ruandha Agung Sugardiman, M. Sc. Lewat proses verbal sebanyak 12% dan proses tingkahlaku sebanyak 7%.