Klasterisasi Wilayah Rawan Kekerasan Anak Menggunakan Algoritma k-Medoids di Kota Padang
DOI:
10.33395/jmp.v13i2.14447Keywords:
Data Mining, k-Medoids, Kekerasan AnakAbstract
Kekerasan merupakan perilaku yang menimbulkan penderitaan baik secara fisik maupun psikologis pada korbannya. Anak-anak menjadi korban kekerasan baik secara fisik, psikologis, seksual, dan eksploitasi yang menyebabkan hak-hak anak terancam. Banyaknya jumlah korban kekerasan yang tersebar di beberapa wilayah menyebabkan lambanya penanganan kasus tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengelompokkan kasus kekerasan anak berdasarkan wilayah menggunakan algoritma k-medoids pada Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kota Padang. Data yang digunakan sebanyak 2434 data kasus kekerasan terhadap anak yang tesebar pada 11 kecamatan. Data dikelompokkan menggunakan algoritma k-medoids. Atribut variabel yang digunakan yaitu wilayah, usia dan kasus dimana wilayah dalam hal ini kecamatan menjadi acuan pada pemprosesan data tersebut sehingga proses klaster sebanyak 3 buah klaster. Penelitian ini menghasilkan sebuah aplikasi yang dapat mengelompokkan 11 Kecamatan di kota Padang menjadi 3 klaster yaitu klaster 1(kasus tertinggi), klaster 2 (kasus sedang), dan klaster 3 (kasus terendah). Hasil pengujian diperoleh klaster 1 adalah kecamatan Pauh, Lubuk Begalung, dan Koto Tangah, klaster 2 adalah Kecamatan Padang Barat, Padang Selatan, Padang Timur, Kuranji, dan Lubuk Kilangan, dan klaster 3 adalah Padang Utara, Nanggalo, dan Bungus Teluk Kabung. Pengujian juga dilakukan menggunakan tools RapidMiner dengan selisih hasil antara klaster terendah dan tertinggi dengan rincian klaster 0 (kasus tertinggi), klaster 1 (kasus sedang) dan klaster 2 (kasus terendah)