Pengembangan Game Edukasi Pengenalan Kosakata Bagi Siswa Penyandang Tunarungu di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Kanatang
DOI:
10.33395/jmp.v13i2.14505Keywords:
Kosakata, SLB Negeri Kanatang, Game Edukasi, Game Development Life Cycle (GDLC), Fisher Yates ShuffleAbstract
Pendidikan merupakan hak fundamental bagi setiap individu, termasuk anak-anak dengan kebutuhan khusus seperti siswa Tunarungu di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Kanatang, Sumba Timur. Tantangan utama di sekolah ini adalah keterbatasan kosakata siswa tunarungu yang menghambat kemampuan mereka dalam berbahasa dan berkomunikasi. Penelitian ini difokuskan pada pengembangan game edukasi berbasis android dengan menggunakan metode Game Development Life Cycle (GDLC) dan Algoritma Fisher Yates Shuffle untuk mengacak latihan soal. Melalui pendekatan multimedia interaktif, game ini diharapkan dapat memperkaya pengalaman belajar siswa, memfasilitasi pemahaman kosakata serta meningkatkan inklusi pendidikan. Kontribusi penelitian ini terletak pada pengembangan teknologi pembelajaran inklusif di Indonesia untuk mengatasi kesenjangan akses dan mendukung kebutuhan pendidikan khusus. Dengan demikian, penelitian ini tidak hanya meningkatkan kualitas pembelajaran di SLB Negeri Kanatang, tetapi juga memperluas cakupan pendidikan yang setara bagi semua anak termasuk mereka yang menghadapi tantangan pendengaran. Pengujian aplikasi menggunakan metode Black Box Testing dan mendapatkan hasil bahwa fitur-fitur yang ada pada game edukasi yang dibangun telah sesuai dengan hasil yang diharapkan. Begitu juga dengan pengujian dengan menggunakan System Usability Scale (SUS), perhitungan yang dilakukan mendapatkan hasil skor rata-rata sebesar 84,25 sehingga aplikasi yang sudah dibangun ini sudah sangat baik dan layak digunakan. Berdasarkan penelitian kepada siswa berjumlah 10 siswa didapatkan game edukasi pengenalan kosakata ini mampu menaikkan nilai siswa Penyandang Tunarungu di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Kanatang sebesar 17% dengan nilai rata-rata post-test adalah 88.