Analisis Penempatan Access Point Pada Jaringan Wireless LAN Fakultas Agama UMI
DOI:
10.33395/jmp.v13i2.14510Keywords:
Access Point, Penempatan Access Point, Received Signal Level (RSL), Signal to Interference Ratio (SIR)Abstract
Di era digital, akses terhadap internet dan jaringan lokal nirkabel (Wireless LAN) menjadi sangat penting, khususnya di lingkungan akademik, salah satunya di Fakultas Agama Universitas Muslim Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui area blank spot atau sinyal yang lemah berdasarkan jaringan Wireless LAN dan memberikan rekomendasi penempatan Access Point. Penelitian ini menggunakan metode jenis pendekatan eksperimen, dengan menggunakan metode lapangan yang melibatkan pengumpulan data melalui observasi. Hasil penelitian ditunjukkan dengan tiga hasil simulasi access point dengan menggunakan parameter RSL (Received Signal Level) SIR (Signal to Interferance Ratio) yang telah diimpelementasikan dengan menggunakan 8 access point (AP), dimana masing-masing 4AP pada lantai 2 dan 3 Fakultas Agam UMI menggunakan aplikasi NetSpot. Adapun hasil dari nilai RSL untuk simulasi A pada lantai 2 dan 3 adalah -41,02 dBm dan -41,20 dBm, simulasi B pada lantai 2 dan 3 adalah -41,07 dBm dan -42,95 dBm, simulasi C pada lantai 2 dan 3 adalah -41,35 dBm dan -43,02 dBm. Sedangkan hasil SIR untuk simulasi A pada lantai 2 dan 3 adalah 47,62 dB dan 46,37 dB, simulasi B pada lantai 2 dan 3 adalah 48,27 dB dan 47,55 dB, simulasi C pada lantai 2 dan 3 adalah 48,87 dB dan 47,95 dB. Dari hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa simulasi C memberikan hasil optimisasi terbaik dengan presentasi coverage area terbaik. Hasil rata-rata RSL dan SIR termasuk dalam kategori kekuatan sinyal “Very Good” (Sangat Bagus), yang menunjukkan bahwa penempatan Access Point pada simulasi C mampu memberikan performa jaringan yang sangat memadai di kedua lantai tersebut.